Dunia sekarang ini dikejutkan dengan adanya calon pandemi penyakit baru. Setelah sibuk dengan flu burung, akhirnya kita harus menemui kenyataan yang pahit bahwa ada jenis flu baru bernama flu babi (swine flu).
Flu babi memulai tingkahnya dengan menjangkit ribuan orang di Meksiko. Saat ini terdapat lebih dari 1500 kasus di sana, dengan 81 (dan mungkin akan terus bertambah) orang diantaranya meninggal dunia. Sementara itu, flu ini diprediksi telah menyebar hingga daratan AS, yaitu di Texas dan California. Juga ada kemungkinan telah menapakkan kakinya di Selandia Baru, setelah ada kabar bahwa 10 orang yg baru datang dari Meksiko dikarantina dengan alasan penyakit ini.
Di Meksiko sendiri flu babi ini membuat aktivitas manusia terhambat. Sekolah ditutup, bahkan Gereja setempat harus membatalkan misa minggu karena kuatir berkumpulnya orang2 di Gereja membuat peluang penularan semakin besar. Orang2 pun mulai menggunakan masker ke manapun. Jalanan mulai sepi karena banyak orang memilih tinggal di rumah saja. Dan menurut gw, sudah banyak babi2 yang dimusnahkan di sana (kasian ya).
Mengantisipasi meluasnya penyakit yang disebabkan oleh virus flu berkode H1N1 ini, banyak negara di Asia serta Eropa (termasuk Indonesia) melakukan kegiatan preventif seperti kebijakan melarang impor daging babi dari negara empat musim terutama dari daratan Amerika, penggunaan detektor suhu tubuh di bandara-bandara serta pelabuhan yang menjadi pintu masuk negara, serta merencanakan pertemuan serta rapat darurat tentang pencegahan flu babi masuk negaranya. WHO sendiri telah menetapkan kasus ini sebagai kasus darurat serta menyatakan bahwa peluang flu ini menjadi pandemi cukup besar. Tentunya ini berkaca dari kasus flu burung yang sangat luar biasa itu.
Bagaimana cara kita mengetahui seseorang terjangkit flu babi? Cukup sulit! Seperti halnya flu burung, gejala yang ditimbulkannya mirip dengan flu biasa. Namun kira-kira seperti ini gejalanya:
- Demam yang timbul tiba-tiba hingga 39oC atau lebih
- Batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan
- Rasa lelah yang berlebihan
- Diare (seperti yang diungkapkan oleh Global TV, masih butuh klarifikasi lebih lanjut)
- Melakukan pola hidup sehat, membiasakan mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, mandi hingga bersih
- Menjaga kesehatan dengan cara tidur yang cukup, menerapkan pola hidup seimbang, minum vitamin C atau Echinacea untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Hindari sentuhan dengan babi, kalau bisa jaga jarak dengan mereka (hal ini tidak berlaku untuk peternak babi)
- Kurangi konsumsi daging babi (namun ini kurang disarankan karena dampaknya bisa luas). Bila mengkonsumsi yakinkan bahwa daging babi tersebut telah dimasak dengan matang merata dan baik (seperti tips memasak daging ayam, kalau tidak salah di atas 70 oC)
- Untuk peternak babi, sangat disarankan untuk memeriksakan kesehatan hewan ternaknya dan memberi vaksin. Petugas kesehatan mungkin dapat membantu hal ini
- Tunda perjalanan anda ke luar negeri sekarang ini, kecuali untuk keperluan sangat penting dan tidak bisa ditunda, karena sangat riskan dan akan menemui konsekuensi yang cukup memberatkan saat pulangnya.
- Bila anda, anggota keluarga atau warga terdekat mengalami gejala seperti yang ditulis di atas, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri / mereka ke dokter. Jangan menunggu atau akibatnya bisa lebih parah!
- Dan tips-tips penting lain yang tidak bisa ditulis satu persatu mengingat saya bukan spesialis atau dokter... hahaha!
Akhirnya balik lagi ke kita, apakah kita mau mencegah penyakit ini meluas atau tidak. Tindakan preventif apapun dari pemerinta akan tidak berguna tanpa tindakan preventif dari pribadi kita. Saya berharap ini cepat berlalu, agar kita dapat hidup dengan lebih damai tanpa kekuatiran. Dan marilah kita terus memanjatkan doa kepada Tuhan karena Dialah sumber perlindungan dan kesehatan bagi kita. (religius sekali... hehe)
Phew!! untung aja saya vegetarian XD
BalasHapusAduh...yd duduk di sebelah gue klo lg di kelas itu c babi aka Yunita..gmn gue terhindar dari flu babi???
BalasHapushaha...^^
Take care from piggy flu!!