Kritik pada intinya adalah menilai, memberikan feedback 'masukan', dengan harapan agar sesuatu menjadi lebih baik. Namun seringkali yang terjadi adalah sebaliknya - membuat orang merasa tidak berharga, direndahkan, dan akhirnya menimbulkan perasaan dendam. Apakah yang salah?
Kritik yang berakibat negatif disebut sebagai kritik yang merusak (destructive critism). Kritik jenis ini biasanya ditandai oleh rusaknya hubungan baik antara pemberi dan penerima kritik, bahkan bisa memperburuk segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang kita kritik. Kritik semacam ini biasanya hanya menyoroti kesalahan seseorang sehingga yang muncul adalah reaksi defensif. Akibatnya, kritik tidak memberikan perubahan yang positif, tetapi justru menimbulkan rasa dendam terhadap pemberi kritik.
Agar kritik berefek positif, ada baiknya jika pemberi kritik memperhatikan hal-hal berikut:
Ada baiknya penerima kritik memperhatikan hal-hal berikut:
(Tulisan ini bersumber dari artikel bagian psikologi Majalah Nirmala, April 2010 dengan berbagai penyingkatan dan pengubahan)
Kritik yang berakibat negatif disebut sebagai kritik yang merusak (destructive critism). Kritik jenis ini biasanya ditandai oleh rusaknya hubungan baik antara pemberi dan penerima kritik, bahkan bisa memperburuk segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang kita kritik. Kritik semacam ini biasanya hanya menyoroti kesalahan seseorang sehingga yang muncul adalah reaksi defensif. Akibatnya, kritik tidak memberikan perubahan yang positif, tetapi justru menimbulkan rasa dendam terhadap pemberi kritik.
Agar kritik berefek positif, ada baiknya jika pemberi kritik memperhatikan hal-hal berikut:
- MENGKRITIK UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN. Jangan hanya memberi kritik agar Anda merasa lega/senang, atau untuk meningkatkan harga diri.
- PAHAMI ORANG LAIN. Yakinlah bahwa setiap orang selalu berusaha melakukan yang terbaik dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya saat itu. Jadi, tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu agar Anda marah.
- PILIHLAH KATA2 YANG TEPAT. Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
- FOKUS PADA MASALAH. Jangan masukkan hal-hal yang sudah lama terjadi, jika memang tidak diperlukan.
- SAMPAIKAN DENGAN JELAS tindakan apa yang tidak tepat dan harus diperbaiki.
- Berikan waktu kepada orang yang Anda kritik untuk mencoba mengubah dirinya dan tindakannya, dan berikan juga kesempatan untuk mengevaluasi kemajuannya
Ada baiknya penerima kritik memperhatikan hal-hal berikut:
- DENGARKAN KRITIK YANG DISAMPAIKAN. Cobalah untuk memahami sudut pandang yang digunakan yang digunakan orang yang memberi Anda kritik.
- JANGAN BERSIKAP DEFENSIF. Terimalah kritik dengan senang hati sambil mengingat bahwa kritik tersebut untuk mengembangkan diri Anda.
- JANGAN BALAS MENGKRITIK orang yang mengkritik Anda. Hal itu hanya akan membuat suasana menjadi lebih panas dan tidak membantu Anda menuju perbaikan.
- TUNDALAH REAKSI ANDA. Tarik napas dalam-dalam, atau hitung sampai sepuluh. Anda bisa juga menunggu sampai hari berikutnya untuk memberikan jawaban.
- JELASKAN DENGAN JUJUR ALASAN TINDAKAN ANDA.
- AKUI KESALAHAN ANDA. Sulit memang, tapi ini tindakan yang benar dan efektif
- ANDA BISA MEMPELAJARI SESUATU. Jika Anda bisa menunjukkan kepada orang yang memberi kritik bahwa Anda bisa belajar sesuatu dari kritik itu, maka Anda membuktikan bahwa Anda memahami dan mencoba untuk memperbaiki tindakan Anda. Cara ini biasanya akan meredakan suasana yang panas.
- BERTERIMA KASIHLAH untuk kritik yang diberikan kepada Anda.
- MENIKMATI KRITIK. Yang perlu diingat, kritik memberi Anda kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, yang mungkin tidak Anda pikirkan sebelumnya, dan juga mendorong Anda menuju sesuatu yang lebih baik di depan sana.
(Tulisan ini bersumber dari artikel bagian psikologi Majalah Nirmala, April 2010 dengan berbagai penyingkatan dan pengubahan)
Komentar
Posting Komentar
Please comment below: