Langsung ke konten utama

Kritik yang Berefek Positif, Bagaimana Menyampaikannya?

Kritik pada intinya adalah menilai, memberikan feedback 'masukan', dengan harapan agar sesuatu menjadi lebih baik. Namun seringkali yang terjadi adalah sebaliknya - membuat orang merasa tidak berharga, direndahkan, dan akhirnya menimbulkan perasaan dendam. Apakah yang salah?

Kritik yang berakibat negatif disebut sebagai kritik yang merusak (destructive critism). Kritik jenis ini biasanya ditandai oleh rusaknya hubungan baik antara pemberi dan penerima kritik, bahkan bisa memperburuk segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang kita kritik. Kritik semacam ini biasanya hanya menyoroti kesalahan seseorang sehingga yang muncul adalah reaksi defensif. Akibatnya, kritik tidak memberikan perubahan yang positif, tetapi justru menimbulkan rasa dendam terhadap pemberi kritik.



Agar kritik berefek positif, ada baiknya jika pemberi kritik memperhatikan hal-hal berikut:
  1. MENGKRITIK UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN. Jangan hanya memberi kritik agar Anda merasa lega/senang, atau untuk meningkatkan harga diri.
  2. PAHAMI ORANG LAIN. Yakinlah bahwa setiap orang selalu berusaha melakukan yang terbaik dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya saat itu. Jadi, tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu agar Anda marah.
  3. PILIHLAH KATA2 YANG TEPAT. Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
  4. FOKUS PADA MASALAH. Jangan masukkan hal-hal yang sudah lama terjadi, jika memang tidak diperlukan.
  5. SAMPAIKAN DENGAN JELAS tindakan apa yang tidak tepat dan harus diperbaiki.
  6. Berikan waktu kepada orang yang Anda kritik untuk mencoba mengubah dirinya dan tindakannya, dan berikan juga kesempatan untuk mengevaluasi kemajuannya
Memang, efek sebuah kritik tidak ditentukan oleh pemberi kritik saja. Sebaik apa pun kritik disampaikan, jika penerima kritik tidak bisa menerimanya secara positif, tentu hasilnya juga tidak akan positif. Karena itulah, setiap penerima kritik seharusnya menyadari bahwa kritik itu penting.

Ada baiknya penerima kritik memperhatikan hal-hal berikut:
  1. DENGARKAN KRITIK YANG DISAMPAIKAN. Cobalah untuk memahami sudut pandang yang digunakan yang digunakan orang yang memberi Anda kritik.
  2. JANGAN BERSIKAP DEFENSIF. Terimalah kritik dengan senang hati sambil mengingat bahwa kritik tersebut untuk mengembangkan diri Anda.
  3. JANGAN BALAS MENGKRITIK orang yang mengkritik Anda. Hal itu hanya akan membuat suasana menjadi lebih panas dan tidak membantu Anda menuju perbaikan.
  4. TUNDALAH REAKSI ANDA. Tarik napas dalam-dalam, atau hitung sampai sepuluh. Anda bisa juga menunggu sampai hari berikutnya untuk memberikan jawaban.
  5. JELASKAN DENGAN JUJUR ALASAN TINDAKAN ANDA.
  6. AKUI KESALAHAN ANDA. Sulit memang, tapi ini tindakan yang benar dan efektif
  7. ANDA BISA MEMPELAJARI SESUATU. Jika Anda bisa menunjukkan kepada orang yang memberi kritik bahwa Anda bisa belajar sesuatu dari kritik itu, maka Anda membuktikan bahwa Anda memahami dan mencoba untuk memperbaiki tindakan Anda. Cara ini biasanya akan meredakan suasana yang panas.
  8. BERTERIMA KASIHLAH untuk kritik yang diberikan kepada Anda.
  9. MENIKMATI KRITIK. Yang perlu diingat, kritik memberi Anda kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, yang mungkin tidak Anda pikirkan sebelumnya, dan juga mendorong Anda menuju sesuatu yang lebih baik di depan sana.


(Tulisan ini bersumber dari artikel bagian psikologi Majalah Nirmala, April 2010 dengan berbagai penyingkatan dan pengubahan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Mall

Orang Indonesia khususnya orang Jakarta pasti sudah tidak asing dengan mall . Jenis pusat perbelanjaan ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jakarta saat ini. Dari tujuan awalnya   yaitu sebagai tempat untuk melakukan transaksi/perdagangan, mall  saat ini telah berkembang sebagai tempat yang tidak hanya memfasilitasi kegiatan perdagangan, tetapi juga sebagai tempat nongkrong , ruang publik  untuk menyuarakan aspirasi, hingga sebagai gaya hidup masyarakat. Terinspirasi dari sebuah pembicaraan, saya ingin membuat klasifikasi mall-mall yang ada di Indonesia. Ternyata tidak semua mall di Indonesia itu sama loh! Mall  di Indonesia ada bermacam-macam jenisnya bergantung pada strategi pendiri mall tersebut, yang disesuaikan pula dengan tujuan dibangunnya mall, demografi dari konsumen , dan hal-hal penting lainnya. Berikut klasifikasi-klasifikasi mall  berdasarkan hasil pemikiran pribadi (sengaja contoh tidak diberikan untuk menghinda...

Perbandingan sistem SKS di Indonesia (ITB) dan ECTS di Belanda (TU Delft), dan alasan mengapa banyak yang merasa kuliah di Belanda lebih berat daripada di Indonesia.

"Lebih berat kuliah di Indonesia atau kuliah di Belanda?" Banyak pertanyaan semacam itu dikemukakan oleh orang-orang yang penasaran bagaimana rasanya menempuh studi Magister di negeri kincir angin ini. Bagi sebagian besar orang yang sedang sama-sama menempuh kuliah di sini (secara spesifik di TU Delft) dan sebelumnya menempuh pendidikan S1 di Indonesia, beban kuliah di sini rasanya lebih banyak daripada beban kuliah di Indonesia. Saya pun kurang lebih merasakan hal tersebut. Namun, opini-opini tersebut masih berupa sekumpulan argumen yang bersifat kualitatif. Apakah ada penjelasan kuantitatif yang mendukung pendapat beban studi di Belanda lebih besar daripada beban studi di Indonesia? Saya akan mencoba membahasnya di sini. Perguruan tinggi di Indonesia mengenal sistem Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mengukur beban studi mahasiswa dalam menempuh kuliah. Saya kurang tahu apakah sistem SKS berlaku sama atau berbeda-beda antar perguruan tinggi di Indonesia. Oleh karen...

Berapa kapasitas PIN BlackBerry Messenger (BBM)?

Hai folks! Setelah mengumpulkan niat akhirnya saya balik menulis blog ini lagi. Kali ini dengan topik yang sedang muncul di kepala dan mungkin agak "tidak penting": Berapa kapasitas PIN BBM? Orang Indonesia sekarang pasti sudah sangat familiar dengan yang namanya BBM. Messenger yang selalu terinstall di dalam perangkat mobile Blackberry (BB) tersebut sudah sangat menyentuh kehidupan orang Indonesia khusunya kawula muda dan para profesional. Setiap saat kerjaannya bertukar pesan BBM terus, atau minta PIN BBM orang supaya bisa connect dengan orang tersebut. Nah PIN ini yang akan kita bahas di post ini. FYI, PIN di BBM berlaku sebagai identitas BBM seseorang, bahkan boleh dibilang identitas BB itu sendiri karena 1 BB cuma bisa punya 1 PIN BBM saja. Pertama, kita akan melihat struktur dari PIN BBM. Misalnya kamu tanya kepada teman kamu yang punya BB, "Eh, PIN BBM-mu berapa?". Pasti (kalau dia mau kasih tahu) dia akan memberikan sebuah #kode angka dan huruf b...