Langsung ke konten utama

The end of November

Dear bloggy,

Maaf kamu udah lama banget ditinggalin... haha...
Hari ini udah 30 November... besok udah desember, dan artinya tinggal 1 bulan lagi di tahun ini... wkwk...
Sebentar lagi kuliah akan selesai (ujian2 menanti T.T) dan libur akan datang.... horee ^^

Dear bloggy,

Aku masih dalam kebimbangan nih, sudah 4 bulan lamanya di sini aq msh dilema bakal pindah atau ngga... bingung sekali...
di satu sisi ada keinginanku untuk pindah, dan kalau pindah artinya meninggalkan yg ada di sini... melupakan masa lalu (ga boleh nyesel) dan menjalankan yg baru itu dg baik...
aku takut banget gy, di sisi lain aq takut banget dengan masa depanku... bagaimana kalau aq susah dapet kerja? bgmn kalo aq ga bisa dpt penghasilan yg mencukupi...?
Soalnya orang2 bilang (dan ada benarnya) kalau di t4 yg sekarang ini, untuk jmn sekarang banyak dicari2... cari kerja boleh dibilang mudah, sementara untuk penghasilannya menjanjikan... sementara bila di t4 nanti, aq ambil farmasi, atau psikologi, katanya sulit cari kerja... apalagi farmasi yg katanya suka tidak dipedulikan di negara ini... huhuhuhu...
aq takut kalau pindah akan terjadi penyesalan seperti itu...
sementara kalau aq bertahan di sini... aq merasa agak berat, mungkin bukan masalah kemampuan mengikuti kuliahnya... tp masalah perasaan, masalah jiwa ini yg seringkali berontak, karena mmg berada di jalur yg tidak cocok...

apakah aku egois ya gy...? untuk pindah, karena hanya ingin mengikuti perasaan ini...?
atau apa aku yg terlalu kuatir dgn hidupku...?

Gy, kalo aq terus ada di sini apakah aku akan menjadi diriku sepenuhnya...?
Atau apakah memang kuliah itu ya kuliah...? Anda lulus, dapat ijasah, yg penting kerja dapat uang, lalu nikmatin hidup, ga peduli anda harusnya ada di mana...?

Sekian dulu curhat ku...

** oya... mahal ya kuliah itu...! (atau cuma krn gw apes ajh...?) **

need answer of what should I do...
thx....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Mall

Orang Indonesia khususnya orang Jakarta pasti sudah tidak asing dengan mall . Jenis pusat perbelanjaan ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jakarta saat ini. Dari tujuan awalnya   yaitu sebagai tempat untuk melakukan transaksi/perdagangan, mall  saat ini telah berkembang sebagai tempat yang tidak hanya memfasilitasi kegiatan perdagangan, tetapi juga sebagai tempat nongkrong , ruang publik  untuk menyuarakan aspirasi, hingga sebagai gaya hidup masyarakat. Terinspirasi dari sebuah pembicaraan, saya ingin membuat klasifikasi mall-mall yang ada di Indonesia. Ternyata tidak semua mall di Indonesia itu sama loh! Mall  di Indonesia ada bermacam-macam jenisnya bergantung pada strategi pendiri mall tersebut, yang disesuaikan pula dengan tujuan dibangunnya mall, demografi dari konsumen , dan hal-hal penting lainnya. Berikut klasifikasi-klasifikasi mall  berdasarkan hasil pemikiran pribadi (sengaja contoh tidak diberikan untuk menghinda...

Perbandingan sistem SKS di Indonesia (ITB) dan ECTS di Belanda (TU Delft), dan alasan mengapa banyak yang merasa kuliah di Belanda lebih berat daripada di Indonesia.

"Lebih berat kuliah di Indonesia atau kuliah di Belanda?" Banyak pertanyaan semacam itu dikemukakan oleh orang-orang yang penasaran bagaimana rasanya menempuh studi Magister di negeri kincir angin ini. Bagi sebagian besar orang yang sedang sama-sama menempuh kuliah di sini (secara spesifik di TU Delft) dan sebelumnya menempuh pendidikan S1 di Indonesia, beban kuliah di sini rasanya lebih banyak daripada beban kuliah di Indonesia. Saya pun kurang lebih merasakan hal tersebut. Namun, opini-opini tersebut masih berupa sekumpulan argumen yang bersifat kualitatif. Apakah ada penjelasan kuantitatif yang mendukung pendapat beban studi di Belanda lebih besar daripada beban studi di Indonesia? Saya akan mencoba membahasnya di sini. Perguruan tinggi di Indonesia mengenal sistem Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mengukur beban studi mahasiswa dalam menempuh kuliah. Saya kurang tahu apakah sistem SKS berlaku sama atau berbeda-beda antar perguruan tinggi di Indonesia. Oleh karen...

Nasib Pelajaranku Saat Ini

Aneh ya, Di saat teman-teman yang setingkat dengan saya merasakan bahwa pelajaran di jurusan mereka semakin lama semakin menjurus, saya malah merasakan pelajaran di jurusan ini semakin lama semakin abstrak dan tidak jelas mau dibawa ke mana. Tetapi memang seperti itulah yang saya rasakan di jurusan tercinta ini. Satu hal yang saya ketahui adalah semakin tinggi tingkatan kuliah, pelajaran yang saya dapat semakin keluar dari sisi teknis. Kalau mungkin di tingkat 1, 2, atau tingkat 3 awal saya masih sering mendapat pelajaran-pelajaran yang bersifat teknis (seperti pemograman, hitung-menghitung, dll), sekarang ini pelajaran semakin ke arah konseptual (pengertian lain: ngalor-ngidul tidak jelas pun boleh). Setidaknya jurusan ini memberikan penyadaran diri dalam diri saya, sebuah penyadaran yang kalau boleh dibilang cukup pahit, yaitu bahwa saya orang yang berpola pikir eksak (serba pasti) dan sulit mencerna sesuatu yang tidak eksak (seperti ilmu sosial, ekonomi, humaniora dll), mirip den...